Minggu, 24 Mei 2015

Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha



Kisah Nabi Yusuf.a.s yang sangat tampan dan Siti Zulaikha ,ibu angkatnya,yang amat mencintai Rasul Allah adalah kisah cinta versi Islam yang sangat terkenal. Siti Zulaikha sanggup menabur fitnah karena cintanya di tolak oleh Nabi Yusuf a.s. Sesudah Nabi Yusuf menjadi belia, Nabi Yusuf a.s menjadi sangat tampan. Makin hari, hati Siti Zulaikha tidak tenang. Dirinya sentiasa terfikirkan wajah tampan anak angkatnya itu. Akhirnya kerinduan pada cinta itu membuatkan Siti Zulaikha merencanakan suatu akal. Dia mula memakai pakaian yang mengoda bersama wangian yang semerbak harumnya melangkah ke kamar Nabi Yusuf.a.s. dan menodai Nabi Yusuf a.s.

Tiba-tiba Zulaikha masuk ke dalam, mendekatinya dengan ramah, dan memegang tangannya sambil menutup pintu kamar. Zulaikha merasakan kegelisahan, ketakutan, dan tak boleh menjawab pandangan kedua mata Yusuf. Ia lalu berpaling ke arah Yusuf, sedangkan Yusuf selalu berusaha menjauh darinya. Isteri al-Aziz kemudian berkata, “Apakah maksud semua ini, hai, Yusuf? Janganlah engkau menjauh dariku, sehingga aku binasa kerana rindu kepadamu”. Yusuf diam tanpa jawaban. Isteri al-Aziz mendekatinya lagi seraya berkata, “Aduhai, Yusuf,betapa indahnya rambutmu!”
Yusuf menjawab, “Inilah sesuatu yang pertama kali akan berhamburan dari tubuhku setelah aku mati”.
“Aduhai, Yusuf, betapa indahnya kedua matamu!” Bujuk isteri al-Azizlagi.
“Keduanya ini adalah benda yang pertama kali akan lepas dari kepalaku dan akan mengalir di muka bumi!”
Istri al-Aziz berkata lagi, “Betapa tampannya wajahmu, hai, Yusuf”.
“Tanah kelak akan melumatnya,” Jawab Yusuf.
Kemudian Zulaiha berkata kepadanya, “Telah terbuka tubuhku kerana ketampanan wajahmu”.
“Syaitan menolongmu untuk berbuat hal itu!” Kata Yusuf.
“Yusuf! Bagaimanapun aku harus mendapatkan apa yang selama ini kudambakan, dan kini aku datang kerananya”. Kata Zulaiha.
Yusuf menjawab: “Ke manakah aku akan lari dari murka Allah jika aku menderhakaiNya?”
Nabi Yusuf kemudiannya mula menjauh dan melarikan diri dari Isteri Al-Aziz. Zulaikha mengejar dan sempat tangannya mencapai pakaian Yusuf dari arah belakang.Lalu terkoyaklah bajunya(Yusuf). Zulaikha merasa takut lalu melaporkan hal tersebut kepada suaminya dengan menfitnah mengatakan bahawa dia di nodai Yusuf. Tetapi,Al-Aziz tidak mempercayainya kerana sifat jujur Yusuf dan juga bukti yang nyata yaitu baju Yusuf terkoyak di bahagian belakang.

Berita itu tersebar dengan cepat sekali di mesir. Zulaikha merasa malu dan kemudiannya menemui penyelesaian. Dia menjemput para wanita menghadiri suatu majlis di rumahnya. Di atas meja majlis tersebut terdapat buah-buahan dan juga pisau. Tika mereka berborak-borak sambil di tangan mengupas buah, lalu Zulaikha memanggil Yusuf. Yusuf pun keluar. Tiba-tiba, semua mata terpaling pada raut wajah yang sangat tampan itu tanpa sedar arah hangat mengalir dari jari-jemari mereka kerana terpukau dengan raut wajahnya. Yusuf dapat mengagak niat jahat ibu angkatnya lalu bermohon pada Allah. Sambil berlindung kepada Allah,
Yusuf berkata, “Tuhanku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Allah hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentulah aku tertarik kepada mereka. Dan tentulah aku termasuk orang yang jahil”.
Allah meneguhkan hamba-hamba-Nya yang mukmin serta berlindung dan berpegang dengan kebenaran yang diperintahkan oleh-Nya …” Maka, Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengetahui”.

Setelah beberapa lama di Yusuf di penjara,Zulaikha mula menyesal atas perbuatannya. Wanita itu bertanyakepada dirinya sendiri: “Salahkah aku tatkala menyuruh al-Aziz memasukkan Yusuf ke dalam penjara? Ya, kuharamkan diriku melihat Yusuf… “Sekali lagi ia berfikir dalam kegelisahannya: “Tetapi, apakah aku bersalah dalam urusan itu?”
Ia menyanggah dirinya sendiri untuk lepas dari azab, seperti seorang dermawan yang haus,tetapi tidak sanggup menjangkau air yang dipikul di bahunya sendiri. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berjalan tanpa sunyi dari cerita isteri al-Aziz dengan Yusuf.
Tiba-tiba dengan izin Allah , datanglah utusan raja, memerintahkan Al-Aziz untuk datang ke istana. Isteri al-Aziz sangat heran, sebab hal itu belum terjadi sebelumnya. Ia bertanya kepada suaminya apa kira-kira yang menyebabkan sang raja memanggilnya ke istana.
Al-Aziz menjawab, “Mungkin ada urusan yang berhubungan dengan Yusuf.”
Mendengar nama Yusuf disebut lagi, lenyaplah segala dugaan. Tetapi, benarkah raja hanya berkehendak untuk berbicara dengannya tentang Yusuf?
Dengan penuh pertanyaan di benaknya, pergilah isteri al-Aziz menuju istana raja. Di sana didapatinya wanita-wanita yang telah memotong tangannya beberapa waktu yang lalu, semuanya menghadap Raja Mesir. 

Sementara itu, sang raja memandangi wajah para wanita itu satu persatu, kemudian mengajukan pertanyaan singkat kepada wanita-wanita itu: “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?”
Mereka menjawab serentak: “Kami tiada mendapati suatu keburukan padanya (Yusuf)”.

Tiba-tiba, tanpa diminta oleh Raja, isteri al-Aziz berbicara. Ia merasa telah tiba saatnya untuk berbicara terus terangperihal itu, agar hilang semua beban dosa kerana tindakan aniayanya terhadapYusuf. Di hadapan Raja, wanita-wanita kota, dan seluruh yang hadir disitu, ia menerangkan: “Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.
(Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya dibelakangnya, dan bahawasanya Allah tidak merelai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Terjadi perbedaan pendapat tentang kehidupan perempuan itu selanjutnya. Sebahagian orang berpendapat bahawa sejak itu istri al-Aziz hidup bersama kesedihan dan putus asa karena ingatannya kepada Yusuf. Sebagian yang lain berpendapat bahwa isteri al-Aziz itu akhirnya pindah ke suatu tempat yang jauh, dan tiada kabar beritanya sama sekali. Yang jelas, kehidupan wanita itu menjadi terganggu, kerana cinta kepada Yusuf. 

Namun ada yang mengisahkan setelah peristiwa itu Zulaikha bertaubat kepada Allah SWT. Ketika Yusuf diutus menjadi Rasul dan menjadi penguasa menggantikan Al-Aziz, Nabi Yusuf berjumpa dengan Zulaikha yang ketika itu keadaannya sudah tua. Akhirnya Allah menjadikan Zulaikha muda remaja dan menikah dengan Nabi Yusuf. Maka jadilah Zulaikha sebagai seorang wanita yang solehah yang sentiasa beramal kepada Allah SWT.

Bacalah Surah Yusuf Ayat 4 yang berbunyi: “Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw Wasy Syamsa Wai Qamara Ra aituhum Lii Sajidin” Bermaksudnya: Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya,”Wahai Ayahku, sesungguhnya
aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan kelihatan semuanya sujud kepadaku…”

Kemudian sambung Surah Thaahaa Ayat 39 “Wa-alqayka ‘alayka mahabbatan minnii walitushna’a’laa ‘ainii” Bermaksud: “Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariku, dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasanku.”(Qs.thaahaa:39)
(Kisah Zullaikha ini dapat di baca dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 21-53)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar