Hefaistos-Afrodit-Ares
Afrodit adalah dewi yang sangat mempesona dan diidamkan oleh semua
dewa. Untuk mencegah peperangan antardewa, Zeus menikahkan Afrodit
dengan Hefaistos, dewa pandai besi. Mereka tidak memiliki anak dan
Afrodit bukan merupakan istri yang setia, dia banyak berselingkuh, dan
yang paling terkenal adalah perselingkuhannya dengan Ares dewa perang.
Ketika Hefaistos tak ada di rumah, Ares sering mendatangi Afrodit dan
bercinta dengan sang dewi cinta di kasur Afrodit. Dari hubungan itu
lahirlah Eros (Cupid), Anteros, Fobos, Deimos, dan Harmonia.
Afrodit dan Ares terjebak dalam jaring Hefaistos.
Perselingkugan itu awalnya aman-aman saja sampai suatu ketika Helios
dewa matahari sedang mengendarai kereta mataharinya dan tiba-tiba
melihat di bawahnya Ares sedang asyik mencumbui Afrodit. Helios segera
memberitahu Hefaistos mengenai perselingkuhan itu. Sebenarnya Ares sudah
menyuruh Alektrion untuk berjaga di depan pintu untuk memperingatkan
Ares jika Helios lewat. Tetapi Alektryon tertidur dalam tugasnya
sehingga Helios bisa memergoki Ares dan Afrodit.
Mengetahui perbuatan istrinya dan Ares, Hefaistos marah dan berencana
membalas mereka. Dia lalu membuat sebuah jaring yang kuat dan tak
terlihat, kemudian memasangnya di atas ranjangnya. Setelah memasangnya,
Hefaistos memberitahu istrinya bahwa dia mau pergi ke bengkelnya di
Pulau Lemnos. Afrodit melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk
kembali bercinta dengan Ares
Setelah Hefaistos meninggalkan rumahnya, Ares langsung
mengendap-endap ke dalam rumah Hefaistos. Ares lalu langsung memeluk
Afrodit dan membawanya ke ranjang untuk langsung dinikmati tanpa
menyadari bahwa ranjang itu telah diberi perangkap. Di tengah kenikmatan
mereka, tiba-tiba sebuah jaring jatuh dan mengurung mereka. Saking
kuatnya jaring itu, Afrodit dan Ares tak mampu melepaskan diri.
Hefaistos lalu kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan dewa
sementara para dewi tak mau datang karena tidak mau melihat hal
memalukan itu. Afrodit dan Ares merasa sangat malu berada dalam keadaan
seperti itu sambil dilihat oleh para dewa. Atas perselingkuhan ini,
Hefaistos menuntut para dewa untuk mengganti hadiah perkawinan yang dulu
dia berikan pada Zeus dan Hera.
Dua dewa muda, Apollo dan Hermes, tertawa melihat kejadian ini.
Hermes bahkan berkata bahwa dia tidak akan keberatan berada dalam posisi
Ares asalkan bisa bersama Afrodit. Poseidon lalu meminta Hefaistos
melapaskan mereka dan berjanji bahwa dia akan membayar ganti rugi pada
Hefaistos. Setelah mendapat jaminan dari Poseidon, Hefaistos pun
melepaskan Afrodit dan Ares. Setelah bebas, Ares langsung kabur ke
Trakia sedangkan Afrodit pergi ke Siprus,
Sementara Alektrion yang lalai dalam tugasnya, oleh Ares dihukum
menjadi ayam jantan yang tak pernah lupa memberitahu datangnya matahari.
Afrodit sendiri berniat menghukum Helios yang telah membeberkan
perselingkuhannya. Helios mencintai seroang nimfa bernama Klitia.
Afrodit membuat Helios mencintai gadis lain yang bernama Leukothea.
Klitia jadi cemburu pada Leukothea sehingga dia menyebarkan gosip
bahwa Leukothea disetubuhi oleh manusia biasa. Orkhamos, ayah Leukothea,
teperdaya gosip ini dan mengubur Leukothea hidup-hidup.
Akibat perbuatannya, Klitia pun ditinggalkan oleh Helios. Klitia,
yang sangat mencintai Helios, hanya bisa berbaring di tanah dan
memandangi kereta Helios mengarungi langit siang. Selama sembilan hari
Klitia memandangi Helios sebelum akhirnya mati. Tubuh Klitia kemudian
diubah menjadi tanaman Heliotrope, yang bunganya selalu menghadap arah
matahari.
Hermes dan Afrodit.
Poseidon-Afrodit-Hermes
Sebenarnya Poseidon memberi ganti rugi pada Hefaistos dengan didasari
motif khusus. Ketika Poseidon melihat tubuh telanjang Afrodit yang
terperangkap jaring, Poseidon langsung bernafsu pada sang dewi. Dengan
membantu membebaskan Afrodit, maka Afrodit menjadi berhutang pada
Poseidon, dan Afrodit tahu bayaran apa yang paling diinginkan oleh sang
dewa laut. Afrodit pun mendatangi Poseidon dan bersetubuh dengannya.
Dari hubungan itu terlahir Erix, seorang Argonaut.
Selain Poseidon, Hermes juga ingin menikmati tubuh indah Afrodit.
Hermes lalu meminta bantuan pada ayahnya, Zeus. Zeus mengirimkan
elangnya
untuk mencuri sandal Afrodit. Ketika Afrodit mencari sandalnya yang
hilang, Hermes datang dan memberitahunya bahwa dia akan mengembalikan
sandal Afrodit asalkan Afrodit mau tidur dengannya. Demi sandalnya,
Afrodit pun merelakan tubuhnya dinikmati oleh Hermes. Dari hubungan
Hermes dan Afrodit, terlahirlah
Hermafroditos
Afrodit-Adonis-Persefone
Adonis mati oleh babi hutan.
Menurut rujukan tertua mengenai Adonis dalam Katalog Para Wanita karya Hesiodos, serta dalam Bibliotheke karya Apollodoros, Adonis adalah putra Foiniks dan Alfesiboia. Namun Katalog Para Wanita tidak mengisahkan kehidupan maupun kematiannya.
Apollodoros juga menyebutkan kemungkunan orang tua lainnya untuk
Adonis. Adonis bisa jadi adalah putra Kiniras, putra Megassares, dengan
Metharme, putri Pigmalion. Adonis juga memiliki seorang saudara, bernama
Oksiporos, serta tiga saudari - Orsedike, Laogore dan Braisia.
Saudari-saudarinya menikah dengan orang asing dan tinggal di Mesir,
sebagai hukuman dari Afrodit.
Akan tetapi Apollodoros berpendapat bahwa Theias, raja Assyria,
adalah ayah Adonis, sedangkan ibunya adalah Smirna, anak perempuan
Theias sendiri. Penyair Romawi, Ovidius, menyebut ayahnya Kiniras, dan
ibunya Mirra, yang merupakan putri Kiniras. Nama Smirna dan Miraa
nampaknya sama, dan bermakna "pohon myrrh". Siapapun orang tua Adonis,
kisah dari Apollodoros dan Ovidius intinya sama; anak perempuan Kiniras
bersetubuh dengan ayahnya sendiri, dan para dewa menyelamatkannya
Mirra/Smirna dari ancaman pembunuhan oleh ayahnya dengan cara
mengubahnya menjadi pohon myrrh.
Sepuluh bulan kemudian, pohon myrrha itu terbuka dan mengeluarkan
seorang bayi. Dewi Afrodit, yang kemungkinan paling berperan dalam
hubungan intim Mirra dengan ayahnya, menyukai sang bayi, yang ia namai
Adonis. Dia diam-diam menyembunyikan bayi itu di sebuah peti dan
memberikannya kepada Persefone untuk dirawat.
Akan tetapi, Persefone juga menyukai bayi itu begitu ia membuka
petinya. Akibatnya ia tak mau mengembalikan sang bayi kepada Afrodit.
Zeus, ayah Afrodit dan Persefone, akhirnya turun tangan untuk
menyelesaikan perseturuan di antara kedua dewi itu. Zeus memutuskan
bahwa selama sepertiga hidupnya Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga
lainnya bersama Persefone, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada
Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
Menurut penulis Romwi, Hyginus, Zeus meminta Musai Kalliope
menyelesaikan perseteruan antara Afrodit dan Persefone. Kalliope
menyatakan bahwa Adonis harus menghabiskan setengah tahun bersama
masing-masing dewi. Afrodit amat marah dengan keputusan itu sehingga ia
memicu masalah di kalangan mainad, yang akhirnya membunuh penyayi asal
Thrakia, Orfeus, putra Kalliope.
Adonis tumbuh menjadi seorang pemuda yang amat tampan. Ia
menghabiskan banyak waktu untuk berburu di hutan bersama Afrodit.
Apollodoros menyebut bahwa Artemis marah kepada Adonis sehingga sang
dewi mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis. Ini kemungkinan
karna Afrodit pernah menyebabkan Hippolitos, putra Theseus, mati.
Ovidius memberikan penjelasan yang lebih lengkap. Eros dan Cupid
secara tak sengaja menembak Afrodit dengan salah satu panahnya pada
bagian payudara putihnya, yang membuat Afrodit jatuh cinta kepada
Adonis. Afrodit selalu mengiringi Adonis ketika sedang berburu,
seringkali melarangnya memburu hewan liar di hutan. Suatu hari Afrodit
membiatkan Adonis berburu sendirian menggunakan kereta perang Afrodit
yang ditarik oleh angsa, menuju ke arah Siprus. Afrodit memperingatkan
Adonis untuk berhati-hati dan tidak mengganggu hewan buas. Akan tetapi
Adonis tak mengindahkan peringatan Afrodit.
Adonis mengejar seekor babi hutan dan melukainya menggunakan tombak.
Babi itu marah dan berbalik mengejar Adonis hingga berhasil menusuk paha
Adonis dengan siungnya. Akibatnya Adonis terluka parah. Sebelum Afrodit
meninggalkan pulau itu, ia tiba-tiba mendengar rintihan Adonis. Afrodit
dengan cepat kembali namun tidak sempat menyelamatkan Adonis. Ia
mendapati bahwa Adonis sedang terbaring berlumuran darah.
Untuk memastikan supaya Adonis tak terlupakan, Afrodit
meenyelenggarakan festival untuknya yang disebut Adonia. Dari darah
Adonis, Afrodit juga menumbuhkan bunga berwarna merah yang disebut
anemone.
Ada dugaan bahwa babi hutan itu sebenarnya merupakan jelmaan suami Afrodit yang cemburu, Hefaistos, atau Ares.
Afrodit dan Zeus
Suatu ketika Zeus juga bernafsu pada Afrodit dan berkeinginan untuk
memperkosa sang dewi. Afrodit mencoba kabur dari ayahnya yang sudah
penuh hasrat itu. Zeus terus mengejar namun Afrodit terbang secepat
angin. Zeus terus berusaha namun Afrodit ternyata terlalu cepat baginya.
Saking bernafsunya, air mani Zeus berceceran di Pulau Siprus. Air mani
itu membuahi Gaia dan dari dalam tanah terlahirlah makhluk aneh
bertanduk, yang disebut Kentaur dari Siprus. Karena tak kunjung
berhasil, akhirnya Zeus menyerah dan menghentikan usahanya.
Di kemudian hari, Afrodit dengan sukarela berrsedia bersetubuh dengan
Zeus. Dari hubungan itu, Afrodit hamil. Namun Hera marah dan meletakkan
tangannya di perut Afrodit sambil mengutuk bayi yang dikandung Afrodit.
Akibat kutukan itu Afrodit melahirkan bayi buruk rupa yang diberi nama
Priapos. Afrodit lalu melemparkannya ke gunung. Di sana dia dibesarkan
oleh seorang gembala. Priapos terkenal karena alat kelaminnya yang
besar.